Jumat, 29 Agustus 2014

Rolls Royce Terbius Teknologi Listrik

London, KompasOtomotif - Minat Rolls-Royce mengembangkan mobil berpenggerak listrik murni sudah ditunjukkan dengan perkenalan prototipe 102EX, di Goodwood, Inggris, Februari 2011 lalu. Meski baru konsep semua teknologi yang dikandungnya diklaim berjalan normal.

Bahkan, pihak media juga tidak melihat konsep ini sebagai model yang buruk. Apalagi citra Rolls-Royce dikenal sebagai mobil premium yang memiliki torsi besar, sekaligus senyap, dan mendesain semua aspek demi kenyamanan berkendara. Kali ini semua ditawarkan lewat teknologi listrik.

Banyak komentar positif yang datang dari pengamat. Tapi, produsen mobil premium asal Inggris ini memilih mengikuti apa yang diminta konsumennya, yakni tetap pada mesin konvensional, sehingga sengaja membatalkan peluncuran mobil berteknologi listrik.

Kini, sepertinya mereka mulai berpikir ulang atau tengah menimang-nimang, seperti dilansirAutoExpress. Majalah yang berbasis di Inggris ini berbincang dengan Richard Collar, Kepala Pemasaran dan Penjualan Rolls-Royce, yang menjelaskan, posisi perusahaan saat ini terhadap teknologi mobil listrik. 
"Kami terus mengikuti perkembangan yang terjadi, baik tren hibrida atau mobil listrik murni. Tapi, pertanyaan utama sekarang adalah, apakah ini yang diinginkan konsumen kita?" tanya Collar, dilansir Carscoop (16/5/2014).

Meski belum mau menjelaskan sesuatu yang lebih spesifik, komentar ini dianggap sebagai petunjuk awal kalau sebenarnya Rolls-Royce punya ambisi itu. Mungkin, untuk tahap awal akan ada varian hibrida "plug-in" dulu, baru berlanjut ke teknologi listrik murni. Lantas kapan mobil premium ramah lingkungan ini bisa mulai dipasarkan? Minimal dua tahun ke depan!
Read More

Menguji Komitmen VW Melalui Mobil Murah

Hanover, KompasOtomotif - Dewan penyelia Volkswagen menyetujui lahirnya model baru mobil murah dengan target peluncuran di China mulai 2017. Dilansir Nikkei (14/5/2014), Martin Winterkorn, Chief Executive Officer VW mengatakan mobil ini disiapkan untuk menyasar pemilik mobil pertama.

Dijelaskan, saat ini tingkat kepadatan mobil di China cuma 60 mobil per 1.000 orang, masih jauh dibandingkan Amerika Serikat yang sudah 800 mobil untuk 1.000 orang. Jadi, masih banyak potensi konsumen pembeli pertama di China. 

Sayang Winterkorn masih tidak menjelaskan secara spesifik menyangkut model yang tengah disiapkan, termasuk harga, hanya mengatakan kalau model ini segera diproduksi.

Kepastian VW memasarkan mobil murah ini bukan keputusan semalam, karena telah melalui berbagai proses "tarik-ulur" terutama dalam bidang manufaktur. Tapi, sejumlah pengamat otomotif berharap, VW tetap menjaga harga mobil murah ini tetap kompetitif dengan produk serupa yang mulai menjamur di dunia. Salah satunya "untuk menjaga harga tetap di bawah 7.000 euro (Rp 109,1 juta) dan dipasarkan menggunakan merek lain," tulis Nikkei.

Merek
Selain harga, hal menarik yang harus diputuskan ketika masuk ke segmen mobil mudah adalah merek yang digunakan. Pilihan ini akan mencerminkan seberapa serius merek mobil terbesar Eropa ini terjun ke pasar mobil murah. Soal pilihan, sebenarnya VW punya berbagai pilihan karena segudang pengalaman berkecimpung di industri otomotif global. 

Mencontoh rival, Nissan misalnya, yang memilih menghidupkan kembali merek Datsun untuk masuk ke segmen mobil murah. Langkah intuisi yang mengejutkan bagi sebagian pihak, tetapi tetap punya warisan yang kuat dari merek Nissan. Jika Volkswagen melakukan opsi serupa, maka masyarakat bisa melihat kalau VW benar-benar 100 persen bertaruh pada rencana ini.

Di Jerman, beberapa rumors juga sempat terdenar kalau VW mau memisahkan Beetle menjadi merek dagang mandiri. Jika opsi ini yang dipilih, bisa dikatakan VW hanya coba-coba pada proyek ini dan tidak punya komitmen kuat. Alasannya, nama ini hanya digunakan untuk model-model khusus yang berbentuk "unik" khas Beetle.

Dugaan lainnya, VW akan menciptakan merek baru dengan bantuan mitra di China. Seperti Nissan juga menciptakan Venucia atau General Motors punya Baojun. Jika ini pilihannya, maka VW bisa dibilang sukses mengangkat derajat merek lokal. 

Dengan target peluncuran 2017, terbilang cukup lama ketimbang merek lain yang sudah lebih dulu eksis di pasar. Selain itu, dengan dua mitra lokal di China, otomatis VW harus menciptakan dua merek lokal berbeda, satu dengan FAW dan lainnya untuk SAIC. 

Status Murah
Jika prediksi para pelaku industri benar, dan banderol produk ini berkisar 10.000 dollar AS (Rp 113,9 juta), maka status mobil murah bisa dipertanyakan. Pasalnya, banyak merek lokal China maupun negara lain yang punya banderol jauh lebih terjangkau dari itu. The Wulling Sunshine misalnya dijual bekerjasama dengan GM dengan banderol 6.150 dollar AS (Rp 70,07 juta) saja. Chevrolet Sail mulai dijual dengan banderol 9.120 dollar AS (Rp 103,9 juta) per unit.

Supaya tidak menggangu di kemudian hari, VW harus bisa memangkas target harga yang ditetapkan hingga 50 persen. Segmen ini yang coba dibidik konsep Datsun redi-Go yang sempat dipamerkan di Delhi Auto Show, awal tahun ini.

Konsep mobil kota ini dikembangkan oleh Gerard Detoubert dan siap diluncurkan tahun depan di India. Mencoba membidik segmen baru di bawah Nissan Versa dan Datsun Go, menyasar langsung pada pasar-pasar negara berkembang.
Read More

Kamis, 28 Agustus 2014

Ini Lawan Honda PCX dari Yamaha

London, KompasOtomotif – Setelah Suzuki menelurkan Burgman 125 pekan lalu, kini giliran Yamaha menggelontor Majesty S 125. Keduanya berusaha mengganggu keberadaan Honda PCX 125 di Inggris, yang saat ini menjadi salah satu favorit kendaraan perkotaan. Produsen berlogo garputala itu datang dengan jargon skuter yang mempunyai kenyamanan dan kegesitan lebih baik.

Majesty baru kini punya tameng angin yang lebih tinggi, kotak penyimpanan di bagian depan untuk botol minuman 500cc, pengait untuk meletakkan tas belanja, dan ruang di bawah jok yang sanggup ”menelan” satu helm full face. Uniknya, jok bisa dibuka secara elektrik. Ukuran pelek 13 inci sebagai ukuran standar.
Untuk menambah kenyamanan, tempat untuk kaki kini lebih lebar. Agar boncenger lebih santai disiapkan pijakan kaki yang ergonomis dan jok dual step. Bagian kaki yang lebih diperhatikan ini diklaim membuat pengendara lebih nyaman bersepeda motor di perkotaan yang karakter jalannyastop and go.

Mesin masih sama dengan model lama, 125cc yang sanggup mengeluarkan tenaga 11,9 PS, disalurkan ke CVT untuk pengendaraan yang halus dan responsif. Yamaha belum memberi informasi detail lain, termasuk harga yang diperkirakan bakal sangat kompetitif. 
Read More

Rabu, 27 Agustus 2014

Fiat Chrysler Kejar Sukses di Asia

Detroit, KompasOtomotif - Fiat Chrysler Automobiles (FCA) baru saja mengumumkan rencana jangka pendek perusahaan dalam lima tahun ke depan di Detroit, Jumat (9/5/2014), langsung oleh bos Sergio Marchionne. Perusahaan kolaborasi Italia dan Amerika Serikat itu mengakui kalau perusahaannya belum sukses di Asia.

Sejumlah analis memprediksi, ambisi FCA di pasar global hanya bisa sukses kalau grup otomotif terbesar ketujuh di dunia itu bisa "memeluk" Asia dengan erat, khususnya China. Memang FCA terbilang pemain baru di China, tetapi saat ini total pangsa pasar perusahaan di seluruh kawasan Asia Pasifik, hanya 0,6 persen.

"Tidak hadir di Asia sama saja dengan tidak menikmati setengah dari pasar mobil global. Ini menjadi masalah besar bagi Fiat," jelas Andrea Giuricin, analis dari Universitas Bicocca, Milan, Italia, dilansir Bloomberg.

"Bukan berarti kami pesimis, tetapi lebih realistis. China itu merupakan pasar yang sangat rumit dan sudah banyak merek lain yang lebih sukses di sana," tambah Namrita Chow, analis dari IHS Automotive.

Ambisi 
FCA mengumumkan rencana menyuntikkan dana investasi baru 55 miliar dollar AS untuk menjadikan Alfa Romeo, Maserati, dan Jeep menjadi merek global. Selain itu, berambisi memperbesar keuntungan perusahaan dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.

Target ini disampaikan CEO FCA, Sergio Marchionne, yang juga mengatakan mengejar target penjualan 7 juta unit mobil pada 2018. Keuntungan perusahaan diharap mencapai 8,7 miliar sampai 9,8 miliar euro pada tahun yang sama, melesat dari hasil tahun lalu cuma 3,5 miliar euro.

Tiga Pasar
Selama ini FCA hanya mengandalkan tiga pasar utama di dunia, yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Brasil. Masalahnya, kondisi perusahaan di Eropa juga belum sepenuhnya pulih dari kondisi pasar yang tiarap dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, pasar mobil di Brasil juga tengah melambat.

Sergio Marchionne mengakui kalau Asia merupakan pilar utama yang disiapkan FCA untuk mengejar target perusahaan. Fokus utama akan condong pada China dengan upaya memproduksi lebih banyak model Fiat dan lokalisasi Jeep.

Kantor Pusat
Selain itu, Marchionne juga mengumumkan kalau FCA akhirnya memutuskan kantor pusat baru di London, Inggris dan meninggalkan Auburn Hills, Michigan (kantor pusat Chrysler) dan Turin, Italia (kantor pusat Fiat) sebagai pilihan utama. 

"Jika Anda memilih Detroit, akan mengganjal perasaan orang dari Fiat, kalau di Turin akan membuat orang Chrysler juga buruk. Dengan langkah ini lebih baik, karena letakknya netral," beber Marchionne.
Read More

Mark Fields, "Nakhoda" Baru Ford

Detroit, KompasOtomotif — Ford Motor Company memperkenalkan calon chief executive officer (CEO) terbarunya, Mark Fields, di Detroit, Amerika Serikat, Kamis (1/5/2014). Nakhoda baru ini akan menggantikan posisi Alan Mulally yang sudah 25 tahun menjabat di pucuk pimpinan perusahaan, mulai 1 Juli 2014.

"Sejak hari pertama kami mendiskusikan arah transformasi perusahaan delapan tahun lalu, Alan dan saya setuju untuk mengembangkan generasi terbaru pemimpin, dan memastikan sukses CEO (pemimpin perusahaan) merupakan prioritas tertinggi kami. Kini, Mark sudah siap memimpin perusahaan kami ke masa depan sebagai CEO," ujar Bill Ford, Komisaris Eksekutif FMC, dalam pernyataan resminya.

Mark Fields (53) sudah menjadi salah satu calon pengganti Mulally sejak dipromosikan menjadi Chief Operating Officer, sejak Desember 2012. Pria asli New Jersey ini sebelumnya didapuk menjadi orang nomor dua karena keberhasilannya menciptakan rekor baru keuntungan perusahaan di Amerika Utara yang sebelumnya rugi.

"Terima kasih untuk memberikan kami hadiah Ford yang sudah bertranformasi, membuat kami percaya semua bisa maju. Saya merasa sangat beruntung dikelilingi tim manajemen yang penuh bakat," ujar Fields.

Dengan Fields menjabat sebagai CEO, maka jabatan COO yang diduduki sebelumnya dihapuskan. "Saya sangat bersemangat soal produk. Kami akan mempertahankan dan mempercepat semangat produk seiring langkah kami ke depan," lanjut Fields. Dengan pergantian posisi ini, maka Mulally juga akan menyerahkan bangku direksi Ford kepada Fields. 

Kandidat luar
Sebelumnya, Bill Ford, dalam wawancara bersama CNBC (1/5/2014), mengakui bahwa Ford sempat melihat beberapa kandidat dari luar perusahaan. 

"Jelas aku melihat ke luar karena memang harus. Namun Anda tahu, akhirnya saya kembali ke internal lagi, seperti Alan ke Mark. Dia merupakan bagian dari budaya Ford yang begitu positif," beber Ford.
Mulally, juga dalam wawancara dengan CNBC, mengatakan bahwa Fields merupakan kandidat terkuat untuk pekerjaan ini. "Untuk melihat ia melangkah bagi pekerjaan ini dan kepercayaannya dalam strategi, kami sudah memilih pria yang benar pada waktu yang tepat untuk mengajak Ford terus ke depan," beber Mulally.

Baik Ford maupun Mulally juga mengatakan sudah mencapai kata sepakat untuk melepasnya dari perusahaan mulai bulan depan. Hal ini dinilai sebagai pilihan terbaik, ketimbang harus mempertahankan CEO yang sudah niat keluar dalam jajaran direksi perusahaan
Read More