Jumat, 29 Agustus 2014

Menguji Komitmen VW Melalui Mobil Murah

// // Leave a Comment
Hanover, KompasOtomotif - Dewan penyelia Volkswagen menyetujui lahirnya model baru mobil murah dengan target peluncuran di China mulai 2017. Dilansir Nikkei (14/5/2014), Martin Winterkorn, Chief Executive Officer VW mengatakan mobil ini disiapkan untuk menyasar pemilik mobil pertama.

Dijelaskan, saat ini tingkat kepadatan mobil di China cuma 60 mobil per 1.000 orang, masih jauh dibandingkan Amerika Serikat yang sudah 800 mobil untuk 1.000 orang. Jadi, masih banyak potensi konsumen pembeli pertama di China. 

Sayang Winterkorn masih tidak menjelaskan secara spesifik menyangkut model yang tengah disiapkan, termasuk harga, hanya mengatakan kalau model ini segera diproduksi.

Kepastian VW memasarkan mobil murah ini bukan keputusan semalam, karena telah melalui berbagai proses "tarik-ulur" terutama dalam bidang manufaktur. Tapi, sejumlah pengamat otomotif berharap, VW tetap menjaga harga mobil murah ini tetap kompetitif dengan produk serupa yang mulai menjamur di dunia. Salah satunya "untuk menjaga harga tetap di bawah 7.000 euro (Rp 109,1 juta) dan dipasarkan menggunakan merek lain," tulis Nikkei.

Merek
Selain harga, hal menarik yang harus diputuskan ketika masuk ke segmen mobil mudah adalah merek yang digunakan. Pilihan ini akan mencerminkan seberapa serius merek mobil terbesar Eropa ini terjun ke pasar mobil murah. Soal pilihan, sebenarnya VW punya berbagai pilihan karena segudang pengalaman berkecimpung di industri otomotif global. 

Mencontoh rival, Nissan misalnya, yang memilih menghidupkan kembali merek Datsun untuk masuk ke segmen mobil murah. Langkah intuisi yang mengejutkan bagi sebagian pihak, tetapi tetap punya warisan yang kuat dari merek Nissan. Jika Volkswagen melakukan opsi serupa, maka masyarakat bisa melihat kalau VW benar-benar 100 persen bertaruh pada rencana ini.

Di Jerman, beberapa rumors juga sempat terdenar kalau VW mau memisahkan Beetle menjadi merek dagang mandiri. Jika opsi ini yang dipilih, bisa dikatakan VW hanya coba-coba pada proyek ini dan tidak punya komitmen kuat. Alasannya, nama ini hanya digunakan untuk model-model khusus yang berbentuk "unik" khas Beetle.

Dugaan lainnya, VW akan menciptakan merek baru dengan bantuan mitra di China. Seperti Nissan juga menciptakan Venucia atau General Motors punya Baojun. Jika ini pilihannya, maka VW bisa dibilang sukses mengangkat derajat merek lokal. 

Dengan target peluncuran 2017, terbilang cukup lama ketimbang merek lain yang sudah lebih dulu eksis di pasar. Selain itu, dengan dua mitra lokal di China, otomatis VW harus menciptakan dua merek lokal berbeda, satu dengan FAW dan lainnya untuk SAIC. 

Status Murah
Jika prediksi para pelaku industri benar, dan banderol produk ini berkisar 10.000 dollar AS (Rp 113,9 juta), maka status mobil murah bisa dipertanyakan. Pasalnya, banyak merek lokal China maupun negara lain yang punya banderol jauh lebih terjangkau dari itu. The Wulling Sunshine misalnya dijual bekerjasama dengan GM dengan banderol 6.150 dollar AS (Rp 70,07 juta) saja. Chevrolet Sail mulai dijual dengan banderol 9.120 dollar AS (Rp 103,9 juta) per unit.

Supaya tidak menggangu di kemudian hari, VW harus bisa memangkas target harga yang ditetapkan hingga 50 persen. Segmen ini yang coba dibidik konsep Datsun redi-Go yang sempat dipamerkan di Delhi Auto Show, awal tahun ini.

Konsep mobil kota ini dikembangkan oleh Gerard Detoubert dan siap diluncurkan tahun depan di India. Mencoba membidik segmen baru di bawah Nissan Versa dan Datsun Go, menyasar langsung pada pasar-pasar negara berkembang.

0 komentar:

Posting Komentar