Kamis, 04 September 2014

Merasakan Ubahan Teknis Outlander Sport Terbaru

// // Leave a Comment


Jakarta, KompasOtomotif - Pada saat peluncuran Mitsubishi Outlander Sport Mei lalu, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menyampaikan, ada beberapa ubahan yang mebuat SUV 5 penumpang tersebut makin menarik. Beberapa aspek telah dieksplorasi pada artikel KompasOtomotif sebelumnya, mulai dari desain, kelengkapan dan hingga posisi sandaran yang lebih nyaman.

Kali ini ada 2 poin yang juga jadi "senjata" untuk menarik perhatian para penggila SUV modern. Kedua komponen yang menerima ubahan tersebut adalah suspensi dan CVT. Cara untuk membuktikan adalah dengan mencoba langsung. Proses tersebut dilakukan saat media test drive yang digelar KTB di rute Jakarta - Bandung dan sekitarnya. KompasOtomotif pun khusus mencoba di trek yang tepat untuk merasakan kedua ubahan tersebut.

Remapping
Sebenarnya komponen ataupun tipe transmisi CVT masih sama dengan pendahulunya. Bedanya, ECU sudah di setel ulang sehingga mampu memberikan respon yang lebih baik dan proses perpindahan gigi lebih halus. Bahkan saat melakukan perpindahan gigi ke posisi lebih rendah, tidak terasa hentakan sama sekali. Hanya suara mesin yang terdengar agak meraung.

Penggunaan paddle shift untuk merasakan sensasi transmisi manual juga terasa mantap. Proses penggantian gigi ke posisi lebih besar cukup responsif. Perlambatan atau menurunnya rpm saat penggantian posisi gigi tidak terlalu berarti. Efeknya tentu respon yang lebih baik.

Ayunan
Ubahan lain ada di sistem suspensi. Kekakuan per kini direvisi untuk menciptakan kenyamanan berkendara, namun tidak mengesampingkan stabilitas saat manuver. Penggantian tersebut diikuti dengan modifikasi suspensi yang dibuat lebih lembut tekanannya.

Saat dicoba pada beberapa lintasan aspal berlubang dan cenderung rusak, memang agak terasa sedikit perbedaannya. Itupun setelah dilakukan pengulangan beberapa kali. Artinya, tidak begitu besar ubahan sistem suspensi terhadap ayunan ketika melintas di jalan rusak atau off-road. Efek penggunaan ban profil tipis, yang terkesan keras saat bergesekan dengan jalan rusak, masih dominan, sehingga tidak begitu terasa bedanya.

Namun ketika melewati jalan bergelombang di kawasan Lembang, ayunan suspensi terasa lebih nyaman. Kendati demikian aksi manuver di beberapa tikungan masih terasa stabil.

Kesimpulan
Proses remapping ECU pada CVT memang terasa lebih responsif. Gejalan lambat saat proses penggantian gigi bisa diminimalisir dengan baik. Sementara untuk suspensi dampaknya tidak begitu terasa, karena skala ubahannya masih minim.

0 komentar:

Posting Komentar